Komposisi Penduduk Dan Kriteria Penyusun Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk – Setelah membahas Cara-Cara Pengumpulandata kependudukan, berikutnya kita membahas perihal Komposisi Penduduk. Manusia dikenal sebagai makhluk sosial, yang meskipun terdiri atas individu-individu yang berbeda tetapi tidak sanggup hidup sendiri. Jadi, suatu hal yang naluriah kalau terbentuk kelompok-kelompok dalam lingkungan manusia. Pengelompokan inilah yang juga mengubah dinamika antroposfer. Terbentuknya pengelompokan insan didasrkan pada dua hal, yaitu hal yang alami (biologis) dan dari kepentingan maupun kondisi lingkungan. Persamaan kondisi lingkungan ataupu kepentingan menjadi kriteria terbentuknya kelompok.

Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk
Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk


Contoh pengelompokkan antara lain pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri ekonomi mencakup jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Data ini mempunyai kegunaan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan penduduk. Pengelompokkan sanggup berdasarkan batas manajemen menyerupai desa, kota, kabupaten, dan provinsi. Setiap kriteria pengelompokkan ini mempunyai tujuan utnu aneka macam kemudahan
Pengelompokkan jenis lain, yaitu berdasarkan kondisi alami atau biologis. Pengelompokkan ini dengan sendirinya ada semenjak insan lahir. Tahukah kau kritera pakah yang dipakai untuk pengelomokkan tersebt? Perhatikanlah penghuni kelasmu. Kemudian perhatikan pula penghuni rumahmu atau penduduk di sekelilingmu, kau akan menemukan mereka berbeda dari segiu umur. Dari segi umur kau sanggup membedakan mana penduduk yang masih anak-anak, penduduk arif balig cukup akal maupun penduduk usia lanjut. Sedangkan jenis kelami, kau sanggup membedakan pria dan perempuan. Nah, dua kriteria inilah yang termasuk kriteria alami. Dalam bidang kependudukan, dua kriteria ini menjadi dasar menyusun komposisi penduduk.

1. Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
Bagi suatu tempat ataupun cakupan yang lebih luas yaitu negara, komposisi penduduk dipakai sebagai perencanaan pembangunan kependudukan sehingga dinamika penduduk tidak terdeteksi. Contoh sederhana, yaitu dari suatu data komposisi penduduk sanggup diketahui kalau sebagian besar penduduk di suatu tempat tergolong usia sekolah.

Melihat kenyataan ini, maka langkah pembanguann bijak yang harus diambil oleh pemerintah ialah membangun infrastruktur dan kemudahan pendidikan. Itulah pola sederhana mengapa penduduk perlu dikelompokkan dalamkomposisi berdasarkan umur dan jenis kelami. Kamu juga sanggup mengetahui dinamika penduduk indonesia dengan melihat komposisi penduduk indonesia.

2. Piramida penduduk
Komposisi penduduk suatu wilayah atau negara sanggup disajikan dalam bentuk diagram yang berbentuk piramida. Piramida penduduk menyajikan data kependudukan dalam bentuk diagram batang yang menunjukkan komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Tersusun dari garis atau koordinat vertikal yang dipakai untuk menyatakan golongan umur. Dimulai dari umur 0-4, 5-9 dan seterusnya hingga usia maksimal yang sanggup dicapai oleh penduduk di suatu wilayah.
Jenis kelami pria di sebelah kiri, sedangkan golongan wanita di sebelah kanan. Garis horizontal dipakai untuk menunjukkan jumlah, biasanya dalam jutaan, tetapi tergantung pada kuantitas penduduk.
Bentuk piramida penduduk berbeda-beda untuk setiap wilayah atau negara. Meskipun bentuknya berbeda-beda, intinya sanggup dikelompokkan menjadi tiga. Masing-masing bentuk mencerminkan karakteristik penduduknya. Ketiga bentuk piramida penduduk itu sebagai berikut.
a. Berbentuks segitiga (limas)
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur uda atau berciri ekspansif. Penduduk tumbuh cepat alasannya terjadi penurunan tingkat janjkematian bayi tetapi tingkat kelahiran masih tinggi. Piramida penduduk negara kita indonesia, termasuk kelompok ini.
b. Berbentuk sarang tawon (Batu nisan)
Bentuk piramida ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat janjkematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingakt kelahiran yang tajam menjadikan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini mempunyai umur median (pertengahan) sangat tinggi. Contoh : Piramida penduduk negara jerman, belgia, dan swiss
c. Bentuk segi empat
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan tingkat janjkematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan renta hampir sama. Contoh : Bentuk piramida penduduk jepang dan singapura serta beberapa negara yang tergolong maju.
Dengan melihat bentuk penduduk, maka akan diketahui apakah negara itu bercirikan penduduk renta atau muda. Suatu negara disebut berpenduduk renta apabila sebagian besar penduduk di nengara itu sudah berumur tua. Sedang suatu negara disebut berpenduduk muda apabila sebagian penduduk negara itu masih berumur muda.

3. Pentingnya mengetahui komposisi penduduk
Banyak hal perihal dinamika penduduk yang sanggup dideteksi melalui piramida penduduk. Bukan hanya mengenai komposisi penduduk tetapi juga mengenai perbandingan antara jumlah pria dan wanita yang lebih dikenal dengan istilah sex ratio dan juga mengenai angka beban ketergantungan
a. Rasio jenis kelamin (Sex ratio)
Rasio jenis kelamin merupakan angka perbandingan jumlah penduduk pria dengan jumlah penduduk perempuan. Beberapa rasio jenis kelami di kelasmu? Kamu sanggup menentukannya dengan muda. Caranya, hitung jumlah siswa pria dengan jumlah siswa perempuan, kemudian bandingkan keduanya. Aatau apabila ditulis rumusnya sebagai berikut
Rasio jenis kelamin Jumlah penduduk pria : Jumlah penduduk wanita x 100

Misalnya, di kelasmu terdapat siswa pria sebanyak 18 orang dan siswa wanita sebanyak 20 orang, maka sex ratio ialah 90. Ini berarti kalau ada 100 siswa wanita maka ada 90 siswa laki-laki.
Bebesar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu wilayah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jenis kelamin pada kelahiran (sex ratio birth), tingkat janjkematian antara penduduk pria dengan perempuan, dan tingkat migrasi antara penduduk pria dengan perempuan. Rasio jenis kelamin pada kelahrian di beberapa negara berkisar 103-105 bayi pria per 100 bayi wanita pada ketika lahir.

b. Angka beban tanggungan (Dependency Ratio)
Penduduk tidak produktif menjadi tanggungan penduduk produktif. Siapa yang dianggap penduduk produktif dan tidak produktif? Dalam komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur, penduduk sanggup dibagi menjadi tiga kelompok umur besar. Ketiga kelompok yang dimaksud ialah sebagai berikut
1. Kelompok umur  muda (kurang dari 14 tahun)
2. Kelompok umur arif balig cukup akal (15 hingga 64)
3. Kelompok umur renta ( lebih 65)

Kelompok umur muda dan umur renta merupakan penduduk tidak produktif, sedang kelompok umur arif balig cukup akal merupakan penduduk yang produktif. Jadi, penduduk kelompok umur muda dan umur renta dianggap menjadi beban tanggungan penduduk kelompok produktif.
Angka beban tanggungan (ABT) atau dependency ratio menunjukkan jumlah penduduk tidak produktif yang menjadi tanggungan penduduk produktif dalam 100 jiwa. Penentuan besarnya ABT di suatu wilayah dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut

ABT = Jumlah penduduk umur tidak produktf dibagi jumlah penduduk umr produktif dikali 100

Itulah Artikel Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk. Semoga bermanfaat untuk Anda :)

Tag : Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk¸ Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk, Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk¸ Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk¸ Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk¸ Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk¸ Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk, Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk¸ Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk¸ Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk, Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk¸ Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk, Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk, Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk, Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk, Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk, Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk, Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk, Komposisi penduduk dan Kriteria penyusun Komposisi penduduk



Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Komposisi Penduduk Dan Kriteria Penyusun Komposisi Penduduk"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel